Menurut Enny Prihantini, Kepala Unit Pengelola Museum Kesejarahan Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, ada sedikit perbedaan tempat lokasi panggung Jazz @ Kota Tua Jakarta. “Tahun lalu panggung dibangun out door di taman museum Fatahilah. Sekarang dipindahkan ke dalam taman Museum Sejarah,” ujar Enny.
Menurut Enny Prihantini, Pemrov DKI memberlakukan kebijakan baru, bahwa taman Fatahilah tidak boleh lagi dipakai untuk menyelenggarakan event, apalagi dengan mendirikan panggung dan memasang tenda. “Karena Pemprov DKI melihat jika panggung ada di situ, Pedagang Kaki Lima (PKL) akan mudah masuk. Jika PKL menyemut ke dalam Fatahilah, pasti akan membuat kumuh dan sampah bermunculan di mana-mana.”
Acara Jazz @Kota Tua akan akan memberlakukan harga tiket sangat murah , yakni sebesar Rp 2.000 untuk anak-anak dan Rp 5.000 untuk dewasa. “Ini memang harga tiket umum ketika masuk ke Museum Sejarah. Kalau dalam bentuk rombongan minimal 30 orang, akan kami beri discount sebesar 30 persen,” ungkap Enny.
Dwiki Dharmawan mengatakan, kegiatan ini memang dirancang dengan tujuan untuk lebih meningkatkan kepedulian masyarakat dalam mencintai museum dan juga kawasan Kota Tua Jakata, sebagai bagian dari warisan dan sejarah bangsa.
“Festival ini diselenggarakan juga untuk merayakan Jazz di museum sekaligus menggambarkan bahwa museum bukan hanya sebagai tempat menyimpan dan memamerkan benda benda bersejarah saja tetapi juga dapat menjadi tempat pertunjukan musik yang berkualitas,” ungkap Dwiki Dharmawan, Produser sekaligus acara ini.
Jazz @Kota Tua Jakarta juga menjadi salah satu bentuk representasi dari bertumbuhnya regenerasi musik, munculnya generasi baru kaum muda yang bermain jazz selayaknya didorong dan diberi kesempatan untuk tampil dihadapan publik. Jazz @ Kota Tua Jakarta tahun akan digelar di taman bagian dalam dari Museum Sejarah Jakarta.
Jazz @Kota Tua Jakarta 2015 akan mempersembahkan perpaduan multi-kultural yang kental melalui penampilan musisi manca negara dan musisi dalam negeri dengan mengusung thema “Musik Untuk Perdamaian”.
Para musisi luar negeri yang sudah dipastikan muncul antara lain Gilad Atzmon, ( Inggris Raya), Kamal Musallam (Palestine) yang akan berkolaborasi dengan Dwiki Dharmawan, dalam grup WORLD PEACE TRIO. Selain itu akan tampil gitaris dan komposer dari Inggris Raya Mark Wingfield yang akan berkolaborasi juga dengan Ligro Trio.
Sementara itu, dari dalam negeri telah tercatat nama-nana yang tampil adalah Tohpati, Riza Arshad, I know You Well Miss Clara (Jogya), Ivan Nestorman, Idang Rasjidi yang akan mengusung Idang Rasjidi “Plays Jazz”, Tesla Manaf, Iga Mawarni, 4 Senar, Lana Nitibaskara, Rieka Roslan, Ermy Kullit dan lain-lain. Para penampil tersebut akan unjuk kebolehan pada dua panggung outdoor dan satu panggung indoor.
Tesla Manaf , jazzer muda dari Bandung mengaku sangat anthusias menanti tampil di acara ini. Tesla sendiri menyiapkan lagu baru yang secara khusus diciptakannya untuk pertunjukan di Jazz @Kota Tua, judulnya “Unpopping Confetti”. Lagu ini juga merupakan format grup baru Tesla. Yakni format trio Gitar, Clarinet dan Perkusi. Proses jadi lagu pun ini panjang sekali.
“Kami latihan puluhan jam selama 3 minggu. Berhubung lagu cukup rumit, kami melakukan metode yang nggak biasa dalam berlatih. Yaitu menghapal semua not melalui mulut tanpa membunyikan instrumen musik. Setelah hafal baru ami memegang instrumen masing-masing,” ungkap Tesla yang mempersiapkan lima lagu yakni “After Her,” “ Ufuk Timur”, “Talse from the Undeniable Thought”, “Unpopping Confetti “ dan “Early Years”. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Dudut Suhendra Putra dan Istimwa
More Pictures :